demikian kata bijak yang sering kita dengar. Paling tidak saat ini kalimat tersebut telah terbukti pada kehidupan pak Bonting. Nama aslinya adalah Ansori S, Hut. keturunan jawa asal rembang. Sejak kecil ansori sudah mulai punya mimpi ingin memiliki usaha yang menjadikannya bebas finansial. banyak sudah proses yang telah ia jalani. hingga akhirnya menamatkan kuliah di universitas mulawarman samarinda kalimantan timur. sepanjang waktu tersebut ia sangat terkesan dengan orang-orang sukses yang ia temui, mencari tau apa sih yang membuat orang sukses, "saya juga ingin seperti mereka", kata hatinya kala itu. ia mulai merintis usaha apa aja.
setelah menyelesaikan kuliah jurusan kehutanan. ia mulai bekerja di sebuah LSM internasional. Care International dengan projeck di Kalimantan Timur. selama bekerja banyak hal yang ia dapatkan. disini pula ia bertemu dengan wanita yang akan menjadi pendamping hidupnya. selama bekerja ia pun mencari peluang usaha. banyak usaha yang telah dilakoninya, mulai dari membuka usaha bakso, makanan kering, distributor barang dan lain-lain, namun semua itu belum membuahkan hasil yang maksimal. namun ia tidak menyerah pada hidup, ansori yakin suatu saat ia akan mendapatkan kesuksesan itu, karena kegagalan hanyalah merupakan kesuksesan yang tertunda.
Singkat cerita, ia menikahi wanita yang ia kenal sejak bekerja di care internasional yang merupakan rekan kerjanya, wanita bugis asal parepare sulawesi selatan bernama Nursahaya, S.Pi yang ternyata juga memiliki mimpi yang sama. resmilah mereka sebagai pasangan suami istri, mereka memilih hidup di balikpapan dengan alasan lebih prospek, paling tidak saat ini mereka tertarik untuk menggeluti usaha pengekspor daging kepiting.
mulailah ansori menjalani usaha ini, dengan bantuan modal dari keluarga di rembang dan parepare, ia terus mengupayakan. melaut, mencari sumber-sumber kepiting. namun semuanya kembali lagi berbuah kebuntuan. semua modal telah habis, perahu serta aset-aset lainnya belum bisa menghasilkan apa-apa. sementara saat itu sang istri pun tengah hamil tua, pun butuh biaya.
puncaknya kala itu, daging kepiting yang ia kirim ternyata dikembalikan dengan alasan keterlambatan. ansori memutar otak bagaimana dan bagaimana lagi. namun sekali lagi ia dan istrinya tetap optimis bahwa pasti ada jalan. danging yang dikembalikan dengan jumlah yang tidak sedikit itu, harus di manfaatkan daripada dibuang begitu saja. setelah dibagi ke keluarga yang lain. daging kepiting yang masih banyak sisanya itu, akhirnya "iseng aja saya bikin abon" ungkap ansori. jadilah abon yang rasanya lumayan menggoda. abon yang sudah jadi dikemas kecil-kecil dan lalu ansori tawarkan ke orang-orang . ternyata orang-orang tersebut merespon positif "rasanya enak".
meski disukai namun tentu saja hal ini belum menghasilkan keuntungan karena masih terbatas jangkauannya. di ujung waktu sang istri hampir melahirkan, ansori mendapat informasi bahwa pemkot Balikpapan kala itu tahun 2006 mengadakan pameran dan kontes makanan khas balikpapan. tanpa pikir banyak lagi, ansori lalu membawa abon kepitingnya untuk didaftar sebagai peserta.
habis gelap terbitlah terang. hari kebahgaiaannya pun tiba. anaknya telah lahir dengan selamat, sementara pada saat yang sama dalam kontes tersbut ternyata produk inovasinya itu terpilih sebagai juara I dan dinobatkan sebagai makanan kering yang benar-benar khas balikpapan, mengingat balikpapan memang merupakan penghasil kepiting terbesar. "alhamdulillah disaat kami butuh pertolongan, disaat paling rumit, Allah ternyata membukakan jalan, uang hasil dari juara I tersbut itulah yang saya gunakan sebagai biaya persalinan anakku, mungkin itu sudah rejekinya si dzakwan", papar ansori terharu.
Walikota langsung memesan 1000 pcs abon kepiting, ansori dan istrinya pun dengan semangat menerima pesanan tersebut. dan mulailah babak baru kehidupan sang pelopor makanan khas balikpapan. dalam waktu yang singkat saja dengan ke fokusan dan kekompakan yang dimiliki mereka akhirnya Bonting yang dikenal saat ini berkembang pesat, pesanan membludak, dari balikpapan, samarinda, bontang, banjarmasin hingga ke jawa. tahun 2007 ia mulai membuka outlet Bonting di Stal kuda. yang saat ini pindah alamat di gn bakaran jalur bandara sepinggan balikpapan. Bonting yang telah memiliki trademark resmi ini telah berkembang dengan bermacam variasi produk, mulai dari abon kepiting, dendeng kepiting, stik kepiting, stik udang, amplang kepiting, amplang ikan, kue ldiah sapi dan lain-lain.
hingga kini bonting sudah dikenal sebagai makanan khas balikpapan, para pengunjung pun tidak bermakna pulang tanpa membawa produk bonting. dengan distribusi barang yang luas, menjadikan bonting gampang dibeli dimana saja. Anda tertarik untuk mencobanya, silahkan kunjungi dan hubungi kami .(Rec, by sarhanna)
